BPOM Usul Aturan Baru Khusus Etilen

BPOM Usul Aturan Baru Mengenai EG Dan DEG

157 anak meninggal akibat gagal ginjal akut ini. Untuk itu, BPOM mengusulkan terdapatnya ketetapan baru mengenai EG dan DEG.
Kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan, ketetapan selanjutnya mengenai dengan kewajiban industri farmasi mencantumkan cemaran dan potensi cemaran di product mereka. Misalnya tersedia pelarut layaknya propilen glikol, politelin glikol, gliserin atau sorbitol, mereka wajib mencantumkan kadarnya.
“Sekarang belum tersedia standar, mestinya telah ada, ya, sebab kejadiannya ini juga telah lama tapi kalaupun belum tersedia standar internasional. Ini kami menciptakan standar sendiri. Jadi itu yang kami akan usulkan juga,” kata Penny.
“Dalam fermakope akan dimasukkan mengenai takaran cemaran EG dan DEG ini. Sehingga kami bisa laksanakan pengawasan,” lanjutnya

Kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan, ketetapan selanjutnya mengenai dengan kewajiban industri farmasi mencantumkan cemaran dan potensi cemaran di product mereka. Misalnya tersedia pelarut layaknya propilen glikol, politelin glikol, gliserin atau sorbitol, mereka wajib mencantumkan kadarnya.
“Sekarang belum tersedia standar, mestinya telah tersedia ya sebab kejadiannya ini juga telah lama tapi kalaupun belum tersedia standar internasional ini kami menciptakan standar sendiri. Jadi itu yang kami akan usulkan juga,” kata Penny kepada wartawan artikel farmasi, dikutip Jumat (28/10).

“Dalam fermakope akan dimasukan mengenai takaran cemaran EG dan DEG ini. Sehingga kami bisa laksanakan pengawasan,” sambungnya.
Fermakope adalah buku yang memuat anjuran untuk mengidentifikasi obat-obatan majemuk, dan diterbitkan oleh otoritas pemerintah atau penduduk medis atau farmasi.
Ia menjelaskan, sejauh ini industri farmasi diwajibkan melaporkan bahan baku obat ataupun makanan ke BPOM. Nanti mereka akan mengecek dan mengevaluasi.

Pemutusan Bahan Baku Oleh BPOM Pada Produk Yang Belum Jelas

“Yang pertama adalah bahan baku dulu. Bahan bakunya masuk bukan dari kendali BPOM. Bukan sebab BPOM yang tidak senang mengendalikan, bukan. Aturan yang tersedia sekarang masuk lewat sistem yang tidak lewat BPOM. Padahal mestinya lewat BPOM sebab wajib pharmaceutical grade kecuali senang dijadikan bahan tambahan,” mengerti Penny.

Nah, menurut Penny, dianggap tersedia industri farmasi nakal yang menggantikan pelarut mestinya aman jikalau cocok kadar, dengan EG dan DEG langsung. Padahal keduanya biasa digunakan untuk industri cat dan tekstil, kecuali senang dimasukkan ke didalam obat wajib hati-hati dan lewat pemurnian standar farmasi.

“Bisa menjadi yang masuk untuk industri cat masuk ke didalam industri pharmaceutical, obat ya. Karena tidak didalam kendali BPOM, bukan sebab BPOM tidak mengendalikan, cocok ketetapan impor product ini ini tidak masuk,” mengerti Penny.

“Nah ini telah kami usulkan telah dilaporkan kepada bapak Presiden. Pak Presiden telah mendengar dan menindak lanjuti. Bu Menteri Keuangan telah mendengar, itu aspek pencegahan yang akan dikerjakan BPOM,” sambungnya.

slot deposit dana